Dasar - dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu:
1). Klasifikasi berdasarkan dan ciri - ciri yang dimiliki
2). Klasifikasi berdasarkan ciri - ciri bentuk tubuh (Morfologi) dan organ dalam tubuh (anatomi)
3). Klasifikasi berdasarkan ukuran, tempat hidup, cara hidup, dan manfaatnya
Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan yaitu sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan takson. Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri yang paling umum hingga ciri yang paling khusus. Ilmu yang belajar takson disebut Taksonomi.
Urutan Takson Mahluk Hidup
Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
1). Berdasarkan organ reproduksinya: menggunakan spora atau bunga
2). Berdasarkan habitusnya: termasuk perdu, semak, atau pohon
3). Berdasarkan bentuk dan ukuran daun: termasuk melengkung, menjari, sejajar, atau menyirip
4). Berdasarkan cara berkembangbiak: dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)
Kriteria Klasifikasi Hewan
1). Saluran pencernaan makanan: hewan tingkat rendah punya, hewan tingkat tinggi punya sistem pencernaan makanan
2). Kerangka tubuh (skeleton): kerangka luar (eksoskeleton) atau kerangka dalam (endoskeleton)
3). Anggota gerak: dengan kaki atau bukan kaki
Kunci determinasi adalah keterangan tentang ciri - ciri makhluk hidup yang disusun berdasarkan ciri umum hingga ciri khusus untuk menemukan jenis makhluk hidup. Kunci determinasi yang sederhana disebut kunci dikotom, yaitu keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan.
Cara membuat kunci determinasi
1). Baca kunci dikotom dengan teliti
2). Cocokkan ciri - ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri - ciri pada kunci dikotom
3). Apabila ciri - ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri - ciri pada kunci dikotom sudah sesuai, maka catatlah nomornya dan mulai membaca nomor berikutnya
4). Buatlah daftar kunci determinasi sesuai dengan kunci dikotom
Contoh Kunci Determinasi
Mengenal dan Menggunakan Mikroskop
Fungsi bagian-bagian mikroskop
Langkah - langkah menggunakan mikroskop:
1). Ambil mikroskop dari tempatnya. Tangan kanan memegang lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop
2). Letakkan mikroskop di tempat yang datar, kering, dan cukup cahaya
3). Putar revolver agar lensa objektif dengan perbesaran lemah sejajar dengan lensa okuler hingga berbunyi “klik”
4). Pasang lensa okuler yang memiliki perbesaran sedang
5). Siapkan persiapan yang akan diamati
6). Letakkan preparat pada meja objek dan jepitlah dengan penjepit objek
7). Aturlah fokus untuk memperjelas objek dengan cara berikut:
- Putar pemutar kasar (makrometer) sambil dilihat dari lensa okuler agar lensa objektif dekat dengan meja preparat
- Putar pemutar halus (mikrometer) sambil dilihat dari lensa okuler untuk memperjelas bayangan objek
- Jika letak preparat belum tepat, kaca objek digeser dengan lengan yang berhubungan dengan preparat meja
8). Setelah persiapan terlihat, putarlah revolver untuk mendapatkan perbesaran 10x, 40x, atau 100x sesuai dengan kebutuhan
9). Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan dan letakkan kembali pada tempatnya.
Silahkan baca juga LKS IPA halaman 22-26.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar